Pentingnya Kejelasan Harga Sebelum Terjadi Transaksi
Di sebuah warteg, terjadilah percakapan berikut ini:
+ Ada ayam Mbak?
- Ada Mas, mau pesen berapa?
+ Usir Mbak! Saya mau makan :)
- Mau pesen minum apa, Mas?
+ Tehnya satu, Mbak.
- Manis nggak?
+ Gak perlu manis, yang penting setia :)
Si Mbak pun terdiam, bingung. Kemudian dia pun bertekad untuk membalas.
+ Mbak, nasi goreng sepiring, berapa?
- Waduh Mas, saya nggak pernah tuh ngitung nasinya :)
Hehehe.
Satu hal yang sering luput dalam transaksi di tempat makan adalah kejelasan harga. Rumah makan Padang, misalnya. Dapat dipastikan pemiliknya adalah muslim, kadang Pak Haji.
Namun sayangnya harga tidak terpampang. Kurang jelas. Padahal dalam Islam, kejelasan harga itu sangat penting bahkan bisa menentukan sah atau tidaknya sebuah transaksi. Jadi, ini soal akad, nggak main-main.
Saat kita selesai makan, tahu-tahu si pelayan datang lalu menghitung total harga makanan dengan harga, coretan, dan penjumlahan yang hanya bisa dimengerti oleh dirinya. Kita pun dikondisikan untuk pasrah menerimanya, berapapun hasilnya.
Memang, tak semua rumah makan Padang. Tapi hampir semuanya, yah begitu.
Bagi teman-teman yang berbisnis makanan atau apapun, pastikan ada kejelasan harga di awal. Ridhanya pelanggan adalah permulaan dari keberkahan juga kehalalan.
Sumber : Ippho Santosa
+ Ada ayam Mbak?
- Ada Mas, mau pesen berapa?
+ Usir Mbak! Saya mau makan :)
- Mau pesen minum apa, Mas?
+ Tehnya satu, Mbak.
- Manis nggak?
+ Gak perlu manis, yang penting setia :)
Si Mbak pun terdiam, bingung. Kemudian dia pun bertekad untuk membalas.
+ Mbak, nasi goreng sepiring, berapa?
- Waduh Mas, saya nggak pernah tuh ngitung nasinya :)
Hehehe.
Satu hal yang sering luput dalam transaksi di tempat makan adalah kejelasan harga. Rumah makan Padang, misalnya. Dapat dipastikan pemiliknya adalah muslim, kadang Pak Haji.
Namun sayangnya harga tidak terpampang. Kurang jelas. Padahal dalam Islam, kejelasan harga itu sangat penting bahkan bisa menentukan sah atau tidaknya sebuah transaksi. Jadi, ini soal akad, nggak main-main.
Saat kita selesai makan, tahu-tahu si pelayan datang lalu menghitung total harga makanan dengan harga, coretan, dan penjumlahan yang hanya bisa dimengerti oleh dirinya. Kita pun dikondisikan untuk pasrah menerimanya, berapapun hasilnya.
Memang, tak semua rumah makan Padang. Tapi hampir semuanya, yah begitu.
Bagi teman-teman yang berbisnis makanan atau apapun, pastikan ada kejelasan harga di awal. Ridhanya pelanggan adalah permulaan dari keberkahan juga kehalalan.
Sumber : Ippho Santosa